Tanda-Tanda Kemenangan Pandava Saat Perang Kurukshetra

Di Bhagavad Gita Bab 1, terdapat poin poin yang menunjukan tanda-tanda kemenangan Pandava saat Perang di tempat suci Kurukshetra.


1) Dewi keberuntungan(Lakshmi) berada di pihak Sri Krishna*
Kapanpun dan di manapun ada Krishna, Dewi Keberuntungan berada di sana, sebab dewi keberuntungan tidak pernah berada sendirian tanpa suaminya. Karena itu, kejayaan dan keberuntungan menantikan Arjuna, seperti yang ditunjukkan oleh suara rohani dari kerang Sri Visnu, atau Sri Krishna. (Penjelasan SP:Bg 1.14)

2) Tempat suci Kurukshetra
Kuruksetra adalah tempat perziarahan yang suci sejak awal sejarah jaman Veda. Oleh karena perang tersebut direncanakan di Kuruksetra, yang disebut dalam ayat-ayat lain dari Veda sebagai tempat sembahyang—bahkan bagi penduduk surga sekalipun—Dhṛtarāṣṭra takut sekali mengenai pengaruh tempat suci tersebut terhadap hasil perang itu. Dia menyadari bahwa hal ini akan mempengaruhi Arjuna dan para putera Pāṇḍu dengan cara yang menguntungkan, sebab watak mereka semua saleh. (Penjelasan SP:Bg 1.1)

3) Kereta Perang suci milik Arjuna
Di samping itu, kereta yang dikendarai oleh kedua sahabat tersebut disumbangkan oleh Agni (dewa api) kepada Arjuna, dan ini menunjukkan bahwa kereta tersebut sanggup merebut segala sisi, ke manapun dia ditarik di seluruh tiga dunia. (Penjelasan SP:Bg 1.14)

4) Di bendera kereta Arjuna terdapat gambar Hanuman*
Lambang Hanuman pada bendera Arjuna juga tanda kejayaan, sebab Hanuman telah bekerjasama dengan Sri Rāma dalam perang antara Sri Rāma melawan Ravana, dan Sri Rāma memenangkannya. Dan Sekarang Rāma bersama Hanuman turut serta dalam kereta untuk menolong Arjuna. Sri Krishna adalah Rāma Sendiri, dan di manapun ada Sri  Rāma, dan hamba-Nya yang kekal bernama Hanuman serta sakti-Nya yang kekal bernama Sita, Dewi Keberuntungan, juga ikut hadir. Karena itu, Arjuna tidak perlu takut kepada musuh manapun. (Penjelasan SP:Bg 1.20)

5) Sri Krishna memihak kebenaran/orang saleh/dharma*
Hal ini akan mempengaruhi Arjuna dan para putera Pāṇḍu dengan cara yang menguntungkan, sebab watak mereka semua saleh. Kejayaan senantiasa bersama orang yang seperti para putera Pāṇḍu karena Sri Krishna selalu berhubungan dengan mereka. (Penjelasan SP:Bg 1.1 dan 1.14)

6) Suara kerang sangka Sri Krishna(Pancajanya) dan Pandava rohani
Dibandingkan dengan kerang yang ditiup oleh Bhīṣmadeva, maka kerang-kerang di tangan Krishna dan Arjuna dikatakan rohani. Suara kerang-kerang rohani menunjukkan bahwa tidak akan ada harapan kejayaan bagi pihak lawan sebab Krishna berada di pihak para Pandava. (Penjelasan SP:Bg 1.14)

7) Suara kerang Pandava menggetarkan hati Kaurava/ para musuh*
Waktu Bhīṣma dan rekan-rekan di pihak Duryodhana meniup kerangnya masing-masing, tidak ada orang yang patah semangat di pihak Pandava. Kejadian seperti itu tidak disebut, tetapi dalam ayat ini disebut bahwa hati para putera Dhṛtarāṣṭra  dipatahkan oleh getaran suara dari pihak Pandava. Ini disebabkan karena para Pandava mantap dengan keyakinannya terhadap Sri Krishna. Orang yang berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa tidak perlu takut pada apapun, bahkan di tengah musibah yang paling besar sekalipun. (Penjelasan SP:Bg 1.19)

8) Suara Kerang Bhisma mengisyaratkan kepada Duryodhana *
Bhīṣma berusaha menghibur Duryodhana dengan cara meniup kerangnya dengan keras sekali, sesuai dengan kedudukan Bhīṣma yang bagaikan singa. Secara tidak langsung, melalui lambang kerang, Bhīṣma mengisyaratkan kepada Duryodhana yaitu cucunya yang sedang murung, bahwa Duryodhana tidak mungkin memenangkan peperangan itu, sebab Tuhan Yang Maha Esa, Krishna, berada di pihak lawan. (Penjelasan SP:Bg 1.12)

9) Penglihatan Sanjaya mengindikasikan kekalahan Kaurava
Sañjaya memberitahukan kepada Rājā  Dhṛtarāṣṭra secara sopan sekali bahwa siasatnya yang kurang bijaksana, yaitu menipu putera-putera Pāṇḍu dan berusaha menobatkan putera-puteranya sendiri di atas tahta kerajaan bukanlah perbuatan yang terpuji. Tanda-tanda sudah menunjukkan dengan jelas bahwa seluruh keluarga besar Kuru akan terbunuh dalam perang yang besar itu. Mulai dari leluhur, yaitu Bhīṣma, sampai dengan cucu-cucu seperti Abimanyu dan lain-lain termasuk raja-raja dari banyak negara di dunia semua hadir di sana, dan semuanya pasti akan gugur. Seluruh musibah tersebut disebabkan oleh Rājā Dhṛtarāṣṭra, karena dialah yang memberi semangat untuk kebijakan yang diikuti oleh Putera-puteranya. (Penjelasan SP:Bg 1.16-18)

10)  Semua pengaturan dilakukan oleh Sri Krsna serta lingkungan/waktu yang mujur/menguntungkan 
Di samping itu, terutama Sri Krishna, Penguasa semua indera, hadir secara pribadi untuk memberi pengarahan kepada Arjuna. Karena itu segala nasehat yang baik tersedia untuk Arjuna dalam pelaksanaan perang itu. Dalam keadaan yang menguntungkan seperti itu yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk penyembah-Nya yang kekal, terdapat tanda-tanda kejayaan yang menjamin. (Penjelasan SP:Bg 1.20)

- pandawa -

Comments